Kamis, 22 Januari 2009

Sejarah PT.BADAK LNG

Sejarah LNG Badak akan selalu menjadi bagian dari sejarah Indonesia LNG industri. Ketika ia mulai 2 cadangan gas alam dalam jumlah yang banyak ditemukan di daerah-daerah terpisah 2. Daerah adalah Lapangan Gas Arun ditemukan oleh Mobil Oil Indonesia pada akhir 1971, yang terletak di Aceh Utara, dan Gas Lapangan Badak, ditemukan oleh Huffco Inc, pada awal 1972, yang terletak di Kalimantan Timur. Kedua perusahaan bekerja di bawah kontrak dengan produksi berbagi Negara Oil Company, Pertamina.





Kenyataan bahwa kedua gas daerah yang terletak sangat jauh dari potensi konsumen yang mengkonsumsi gas alam dalam skala besar. Untuk memenuhi skala ekonomi pada proyek pembangunan, pada tahap awal di 3 perusahaan yakni, Pertamina, Mobil Oil dan Huffco sepakat untuk mengembangkan proyek LNG yang dapat mengekspor gas alam dalam jumlah besar dalam bentuk cair. Ini menjadi sejarah karena 3 perusahaan belum mempunyai pengalaman dalam bisnis LNG LNG dan belum pernah diketahui. Ia hanya 4 LNG tanaman di dunia hanya dengan 3-4 tahun pengalaman operasional, hal ini dapat dimengerti mengapa proyek ini telah dimulai oleh sebuah program ambisius dengan sedikit keyakinan untuk calon konsumen LNG.

Walaupun fakta di atas, sungguh-sungguh bulan dari kerja keras yang dilakukan oleh Pertamina dan mitra baik yang berusaha untuk menjual ke dua proyek LNG konsumen potensial, dan juga potensi financiers potensi mitra di seluruh dunia.

Akhirnya upaya itu berhasil dengan perjanjian kontrak penjualan LNG pada 5 Desember 1973, dijalankan oleh pembeli 5 Jepang yaitu: The Chubu Electric Co, The Kansai Electric Power Co, Kyushu Electric Power Co, Nippon Steel Corp dan Osaka gas Co.Ltd.

Kontrak yang kemudian dikenal sebagai The 1973 Kontrak itu berisi komitmen dari pembeli untuk impor LNG dari Indonesia selama 20 tahun, yang akan diproduksi dan disediakan oleh pabrik LNG yang belum sepenuhnya mapan. Di sisi lain, Pertamina sepakat untuk melakukan pasokan LNG-nya pada pertengahan 1977 dari 2 tanaman LNG yang akan dibangun dalam waktu 42 bulan. Hal ini merupakan tantangan. Sejalan dengan rencana untuk mendirikan pabrik LNG, ia berencana untuk membangun armada kapal tangki untuk transportasi dan beberapa penerima terminal, termasuk jadwal yang diperlukan untuk mengatur dukungan keuangan untuk proyek ini.

Proyek-proyek seperti itu tentunya harus melibatkan banyak perusahaan, perbankan dan lembaga keuangan dan partisipasi dari instansi pemerintah dari 3 negara yaitu Amerika Serikat, Jepang dan Indonesia. Setiap negara memiliki keleluasaan untuk membawa tanaman ke dalam satu tujuan yang kapal LNG Indonesia ke Jepang. Jelas bahwa kerjasama antara semua pihak melahirkan sebuah arti penting dalam mendukung keberhasilan proyek.

Sejarah PT Badak NGL untuk lebih dari 30 tahun telah membuktikan bahwa LNG Indonesia memiliki kepentingan dalam menjaga visi yaitu kerjasama intensif jangka panjang, yang selalu menjadi satu aspek penting untuk mencapai keberhasilan.

Artikel : www.badaklng.co.id

1 komentar: