Kamis, 22 Januari 2009

Pemasaran Urea

UREA
Penjualan urea selama tahun 2007 lebih difokuskan kedalam negeri, tetapi dengan tidak meninggalkan penjualan ekspor.

Untuk distribusi pupuk bersubsidi Pupuk Kaltim berhasil memenuhi kebutuhan sesuai dengan tugas dari pemerintah. Untuk penjualan urea ke sektor perkebunan dan industri mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2006, namun hal ini dikarenakan Pupuk Kaltim mendapat tambahan alokasi penugasan distribusi pupuk bersubsidi sehingga harus membatasi penjualan pada kedua sektor tersebut.

Penjualan Urea Bersubsidi
Dari tahun ke tahun, Pupuk Kaltim tercatat selalu berhasil memenuhi kuota penyaluran pupuk urea bersubsidi ke wilayah kerja yang menjadi tanggung jawabnya. Demikian juga dengan tahun 2007, di mana Pupuk Kaltim berhasil melakukan penjualan ke segmen pertanian dalam negeri sebesar 1.850.813 (1.851.150) ton, atau 99 % dari kuota penyaluran yang menjadi kewajibannya sesuai SK Menteri Pertanian untuk tahun 2007 yaitu sebesar 1.874.690 ton.

Penjualan Urea Nonsubsidi
Penjualaln Urea Nonsubsidi pada tahun 2007 tercatat sebanyak 559.375 ( 450.904) ton, lebih rendah dari pencapaian tahun 2006 sebesar 659.684 ton namun masih 35,9 % lebih tinggi dari target RKAP 2007. Sektor Industri termasuk urea melt menyerap bagian terbesar dari jumlah tersebut yaitu 51,5 % atau sebanyak 232.563 ton, sedangkan selebihnya adalah penjualan ke sektor perkebunan. Berdasarkan wilayah pemasarannya, Sumatera dan Kalimantan masih mendominasi pasar urea nonsubsidi Pupuk Kaltim, masing–masing dengan 13 % dan 76 % dari total volume penjualan.

Penjualan Urea Ekspor
Penjualan Urea Ekspor di tahun 2007 tercatat sebesar 108.471 ton dikarenakan menyesuaikan izin ekspor yang dikeluarkan pemerintah. Hasil penjualan urea ekspor tahun 2007 meningkat dibandingkan tahun 2006 karena pada tahun 2006 Pupuk Kaltim tidak mendapat izin ekspor dari pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar